PT. Lembu Sora Lampung, merupakan perusahaan peternakan sapi yakni Trading (jual beli), Fattening (penggemukan), dan Pengembangbiakan (Breading), yang digawangi oleh Edi Riswanto (Direktur Utama) dan Iqbal Themi (Komisaris Utama). Sebelum berbadan hukum, Lembu Sora adalah usaha peternakan yang dijalankan oleh seorang Edi Riswanto sebagai owner. Dengan modal 500 Juta, Edi mulai menjalan usaha jual-beli sapi pada tahun 2013 di kampung halamannya, Gunung Sugih, Lampung Tengah. Satu tahun berjalan, usaha peternakan yang dirintis Edi berkembang dan prospektif. Edi pun mendapatkan tawaran pinjaman KUR dari Bank sebesar 500 Juta. Tambahan modal dari pinjaman Bank tersebut digunakan Edi untuk pengembangan usaha yang tidak hanya melakukan jual-beli (trading), tapi juga penggemukan (Fattening) dan pengembangbiakan (Breading). Pada tahun ketiga (2015), total omset usaha peternakan Lembu Sora hampir mendekati 5 Milliar. Ditahun yang sama, Edi Kembali mendapatkan suntikan modal berupa pinjaman lunak sebesar 500 Juta dari saudaranya dengan sistem bagi hasil. Dengan adanya tambahan modal kerja (termasuk dari keuntungan), Edi terus melakukan pengembangan usaha yakni membeli mobil pickup (operasional angkut sapi), sewa lahan untuk menambah kapasitas kandang baru, menambah stok sapi di kandang, dan mulai memiliki karyawan (3 karyawan). Seiringan berjalannya waktu, jaringan penjualan sapi peternakan Lembu Sora semakin luas dan semakin banyak bertemu rekanan pebisnis sapi dari luar Provinsi Lampung. Terutama ketika menjelang idul fitri dan idul adha. Maka sejak 2016, penjualan sapi dari peternakan Lembu Sora masuk pasar Jabodetabek. Diantaranya, mendapat kepercayaan untuk melayani kebutuhan sapi kurban Jamaahnya Habib Rizieq di Jakarta hingga saat ini. Selain itu, Lembu Sora juga menjadi mitra langganan untuk mengisi lapak-lapak sapi kurban di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cilegon sampai sekarang. Sementara untuk wilayah pulau Sumatera, selain seputaran Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, penjualan sapi secara rutin ke Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Sumatera Barat.